Analisis
Kesalahan Berbicara pada Pidato Pemimpin
Ada beberapa kesalahan berbicara yang saya temukan
pada saat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato yakni sebagai
berikut.
1.
Kesalahan
Pelafalan karena Penghilangan Fonem Vokal Rangkap Menjadi Vokal Tunggal
1)
Fonem /au/ dilafalkan menjadi /o/
Bentuk Tidak
Baku
-
Sodara
Analisis:
Bentuk pelafalan kata sodara pada
kalimat “Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah air, hadirin
sekalian yang saya muliakan,” ini merupakan kesalahan dalam tataran fonologi
pada penghilangan fonem vokal rangkap menjadi vokal tunggal, yaitu fonem /au/
dilafalkan menjadi /o/.
Dalam penyampaian pidato pada kata yang
dicetak miring tersebut tidak tepat. Seharusnya kata saudara lebih
tepat digunakan dalam pengucapan dan pelafalannya ketika menyampaikan pidato
kenegaraan. Jadi, kata di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.
Bentuk Baku
-
Saudara
2.
Perubahan Fonem Konsonan
1)
Fonem /n/
dilafalkan menjadi /m/
Lafal Tidak Baku
-
tampa
Analisis:
Bentuk pelafalan kata tampa
ini merupakan kesalahan dalam tataran fonologi pada perubahan fonem konsonan,
yaitu fonem /n/ dilafalkan menjadi /m/.
Dalam penyampaian pidato pada kata yang
dicetak miring tersebut tidak tepat. Seharusnya kata tampa lebih
tepat digunakan dalam pengucapan dan pelafalannya ketika menyampaikan pidato
kenegaraan. Jadi, kata di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.
Lafal Baku
-
tanpa
DAFTAR PUSTAKA
http://m.youtube.com/watch?v=mLIhgc46Chk
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesia: Teori
dan Praktik. Cetakan Kedua. Surakarta: Yuma Pustaka.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Kempat).
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar