Rabu, 19 November 2014

Tugas 6: Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Ejaan Yang Disempurnakan pada Latar Belakang Skripsi Matematika Universitas Islam Riau (UIR)


Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Ejaan Yang Disempurnakan pada Latar Belakang Skripsi Matematika Universitas Islam Riau (UIR)

Ada beberapa kesalahan dalam penerapan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) pada skripsi mahasiswa matematika UIR, yaitu:
1.      Kesalahan Penulisan Tanda Koma
1)      Penghilangan tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.





























Bentuk Tidak Baku
(1) Persepsi pada hakikatnya merupakan proses pengamatan seseorang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
     pengalaman, proses belajar dan pengetahuan.
(2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
      bijaksana.
(3) Guru harus mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat pendidik.

Analisis:
Pada ketiga kalimat di atas terdapat kesalahan dalam penghilangan tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD: 39) tanda koma ini dipakai untuk menceraikan kata yang disebut berturut-turut. Jadi, perbaikan dari dua kalimat di atas adalah sebagai berikut.
Bentuk Baku
(1) Persepsi pada hakikatnya merupakan proses pengamatan seseorang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar, dan pengetahuan.
(2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan bijaksana.
(3) Guru harus mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. 

2)      Pemisahan anak kalimat dari induk kalimat yang tidak menggunakan tanda koma (yang anak kalimat mendahului induk kalimat).







Bentuk Tidak Baku
(1) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen seorang guru harus mempunyai kualifikasi akademik.

Analisis:
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan dalam pemisahan anak kalimat dari induk kalimat yang tidak menggunakan tanda koma (yang anak kalimat mendahului induk kalimat). Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD: 39) tanda koma ini dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat. Jadi, perbaikan dari kalimat di atas adalah sebagai berikut.
Bentuk Baku
(1) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, seorang guru harus mempunyai kualifikasi akademik.

3)      Penghilangan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat.









Bentuk Tidak Baku
(1) Dalam hal ini jelas peran guru selain harus berhubungan langsung, tetapi guru juga bagian dari masyarakat sosial.

Analisis:
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan dalam penghilangan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat. Tanda koma harus diletakkan setelah kata atau ungkapan penghubung antarkalimat. Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD: 39), tanda koma di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya. Jadi, perbaikan dari kalimat di atas adalah sebagai berikut.
Bentuk Baku
(1) Dalam hal ini, jelas peran guru selain harus berhubungan langsung, tetapi guru juga bagian dari masyarakat sosial.

2.      Kesalahan Penulisan Kata
1)      Kesalahan penulisan kata dasar dan kata bentukan









Bentuk Tidak Baku
(1) aktifitasnya
(2) didefenisikan

Analisis:
Kita mengenal bentuk kata dasar dan kata bentukan (kata berafiks, kata ulang, dan kata majemuk atau gabungan kata). Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri; sedangkan pada kata berafiks, afiks tersebut ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 31 dan 303), kata aktifitas dan defenisi tidaklah baku. Jadi, perbaikan bentuk katanya sebagai berikut.
Bentuk Baku
(1) aktivitasnya
(2) didefinisikan





DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas. 1992. Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum pembentukan Istilah. Bandung: CV. Pustaka Setia
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
            Kempat). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori
dan Praktik. Cetakan Kedua. Surakarta: Yuma Pustaka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar