BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Huruf arab melayu merupakan salah satu bentuk penulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan sesuatu berita kepada orang lain yang ditulis dalam bentuk huruf arab tanpa menggunakan ejaan. Penulisan huruf arab melayu ini sedikit berbeda dengan penulisan huruf arab yang terdapat dalam kitab suci umat beragama islam, yaitu Al-Qur’an. Huruf arab melayu bukan merupakan bentuk bahasa yang resmi digunakan oleh rakyat Indonesia, dikarenakan penggunaan huruf arab melayu ini semakin berkurang dan untuk membacanya dibutuhkan seseorang yang juga mampu membaca huruf arab melayu ini, juga dikarenakan penulisan bentuk huruf arab melayu ini tidak dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Namun banyak digunakan untuk penulisan kitab-kitab.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMAKAIAN HURUF WAU (و)
Suku akhir terbuka berbunyi u, o, atau diftong au diberi bersaksi wau (و).Huruf و tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya. Huruf و dipakai untuk bunyi o dan u untuk membedakan o dan u dapat diketahui setelah membaca kata yang dimaksud.
2.1 Suku akhir terbuka berbunyi u
Contoh :
Lembu : لمبو
Tandu : تندو
Sepatu : سڤاتو
Lampu : لمڤو
Kartu : كرتو
Mampu : ممڤو
Sendu : سندو
Jambu : جمبو
2.2 Suku akhir terbuka berbunyi o
Contoh :
Salo : سالو
Sampo : سمڤو
Saldo : سلدو
Logo : لوڬو
2.3 Suku akhir terbuka berbunyi au
Contoh :
Pulau : ڤولاو
Kicau : ﮐﻴچاو
Surau : ﺴﻮﺭاﻮ
Kemilau : كميلاو
Sakau : ساكاو
Himbau :همباو
2.4 Suku kedua dari belakang terbuka berbunyi u
Contoh :
Muda : مودا
Guna : ڬونا
Curi :چوري
Kuli :كولي
Juara : جوارا
Ramu : رامو
2.5 Suku kedua dari belakang berbunyi o
Contoh :
Kota :كوتا
Pompa :ڤومڤا
Rompi :رومڤي
Topi :توڤي
Bola :بولا
Dora :ا دور
Rotan :روتن
Mendoa : مندوا
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suku akhir terbuka u, o, atau diftong au diberi bersaksi wau (و) dan suku kata kedua dari belakang terbuka berbunyi u, atau au harus juga diberi bersaksi wau.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mahasiswa untuk memperoleh informasi tentang penulisan arab melayu serta untuk memperdalam mempelajari arab melayu. Kemampuan dan keterampilan bahasa yang kita miliki tidak hanya menuntut untuk menguasai teori semata tetapi juga menuntut kita mampu untuk mencontohkan dalam bentuk lain khususnya pada materi yang memerlukan praktik nyata seperti menulis dan membaca arab melayu.
DAFTAR PUSTAKA
F.X. Surana dkk. 1982. Menulis dan Membaca Huruf Arab Indonesia. Solo:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Fadillah dkk. 1997. Lambang Pelajaran Tulisan Arab Melayu. Pekanbaru: Usaha Putra Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar