Selasa, 09 September 2014

Tugas 1: Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi pada Bungkus Makanan

Nama : Eka Nurvita Sari
NPM  : 126210716
Kelas  : 5C
 
Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi pada Bungkus Makanan

1. Penambahan Fonem

1) Penambahan fonem vokal /e/
















Analisis:
Pada gambar di atas telah terjadi kesalahan pada bungkus makanan yaitu kata mie. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penambahan pada fonem vokal /e/ pada kata mie. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:912), kata mie artinya bahan makanan dari tepung terigu, bentuknya seperti tali, biasanya dimasak dengan cara digoreng atau direbus, diberi daging, udang, sayuran, bumbu, dan sebagainya. Dalam KBBI, kata mie tidak mempunyai makna, karena menambahkan fonem vokal /e/ pada kata mie. Jadi, jika dibakukan menjadi kata mi.
Kemudian terdapat juga kesalahan dalam kata baso, karena terjadi penghilangan pada fonem konsonan /k/. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:122), kata bakso artinya makanan terbuat dari daging, udang, ikan yang dicincang dan dilumatkan bersama tepung kanji dan putih telur, biasanya dibentuk bulat-bulat. Lalu, kata baso juga dalam KBBI (2005:144) mempunyai arti rusak mutunya karena terendam atau terkena air. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bentuk bakunya adalah bakso. Dan maknanya juga lebih pas daripada baso.

2) Penambahan fonem vokal /i/















Analisis:
Gambar di atas merupakan contoh analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus makanan yaitu terdapat kesalahan pelafalan karena penambahan fonem vokal /i/. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1316), 1 bebas atau terlindung dari bahaya, aman; 2 bebas dari kemungkinan menderita kerugian, kehilangan, kerusakan; 3 bebas dari ketidakpastian; 4 mantap; elok; baik; sempurna.
Jadi, dalam kata sip maknanya lebih mengacu pada kata mantap. Lalu, kata siip tidak mempunyai arti dalam KBBI. Jika dibakukan menjadi kata sip.

3) Penambahan Fonem Vokal /o/

















Analisis:
Pada kata Boom di atas, telah terjadi kesalahan pada penambahan fonem vokal /o/. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:205), 1bom artinya senjata yang bentuknya seperti peluru besar yang berisi bahan peledak untuk menimbulkan kerusakan besar. 2 bom 1 kayu penarik pedati (dokar); 2 kayu palang (perintang pelabuhan); 3 pelabuhan; pabean. 3 bom tombak yang dipakai untuk maskawin.
Jadi, kata bom maknanya lebih mengacu pada arti permen yang rasanya pedas, seperti pedasnya bom jika menghantam bumi. Jika dibakukan menjadi kata bom, tidak perlu menambahkan fonem lain.
                                        
4) Penambahan fonem konsonan /d/

















Analisis:
Gambar di atas terdapat kesalahan pelafalan karena penambahan fonem konsonan/d/. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:810), kata lemon artinya 1 jenis limau 2 warna kuning muda.

Jadi, kata lemon di atas sebenarnya merujuk pada kata arti kedua-duanya, yaitu jenis limau yang warnanya kuning muda. Dalam kaidah bahasa Indonesia kata lemond merupakan salah, karena telah menambahkan fonem konsonan /d/. jika dibakukan seharusnya ditulis dengan lemon, tanpa menambahkan fonem yang lain.

5) Penambahan Fonem Konsonan /s/





Analisis:
      Gambar di atas terdapat kesalahan pelafalan karena penambahan fonem konsonan/s/. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:464), kata gula artinya bahan pemanis biasanya berbentuk Kristal (buti-butir kecil) yang dibuat dari air tebu, aren (enau), atau nyiur; di mana banyak kesenangan di situlah banyak orang yang dating; pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu  yang suda dikuasai.
Jadi, kata gula sebenarnya merujuk pada arti bahan pemanis biasanya berbentuk Kristal (buti-butir kecil) yang dibuat dari air tebu, aren (enau), atau nyiur. Dalam kaidah bahasa Indonesia kata gulas merupakan salah, karena telah menambahkan fonem konsonan /s/.

6) Penghilangan Fonem Vokal /e/

















Analisis:
Gambar di atas terdapat kesalahan pelafalan karena terjadi penghilangan fonem vokal /e/, pada kata slai yang seharusnya adalah selai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1247), kata selai artinya bubur dari buah-buahan yang dimasak dengan gula sampai kental (biasanya dioleskan pada roti, kue, dan sebagainya).Jadi, dalam kaidah bahasa Indonesia kata slai merupakan salah, karena telah menghilangkan fonem vokal /e/.
Lalu, pada kata o’lai juga terjadi kesalahan yaitu telah menambahkan tanda penyingkat (apostrof). Dalam kaidah bahasa Indonesia seharusnya tidak memakai tanda tersebut. Seharusnya bentuk bakunya adalah olai.

7) Penghilangan Fonem Konsonan /k/


















Analisis:
Gambar di atas terdapat kesalahan pelafalan karena terjadi penghilangan fonem konsonan /k/, pada kata Qtela yang seharusnya adalah ketela. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:689), kata ketela artinya 1 tanaman berumbi, daunnya untuk sayur, umbinya biasanya dapat dimakan; 2 ubi jalar.

Jadi, kata ketela sebenarnya merujuk pada arti kedua-duanya. Bisa merujuk pada arti tanaman berumbi, daunnya untuk sayur, umbinya biasanya dapat dimakan dan bisa juga merujuk pada ubi jalar. Dalam kaidah bahasa Indonesia kata Qtela merupakan salah, karena telah menghilangkan fonem konsonan /k/.




DAFTAR PUSTAKA

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori
                 dan Praktik . Cetakan Kedua. Surakarta: Yuma Pustaka.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
            Kempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar