NPM : 126210716
Kelas : 5C
Analisis
Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis pada Koran Tribun
1)
Adanya Pengaruh Bahasa Daerah
Ada beberapa kesalahan
pada koran Tribun edisi Kamis, 18 September 2014 halaman 28, 33, 34, dan 36,
yaitu:
Bentuk Tidak
Baku
Analisis:
Dalam ragam baku,
unsur-unsur yang ada pada kalimat- kalimat di atas merupakan pemakaian frasa
yang salah. Kesalahan itu disebabkan oleh adanya pengaruh dari bahasa daerah,
yaitu bahasa Jawa. Berturut-turut keempat frasa di atas sebaiknya diganti
dengan melayani, buat, singa gila, dan mencoba. Perbaikan keempat kalimat di
atas menjadi berikut:
Bentuk Baku
(1)
Sabtu layani Persis Solo.
(2)
Buat
prioritas.
(3)
Singa gila
hadapi kaedah FA.
(4)
Lewat film
“Hijab”, Zaskia mencoba peruntungan
sebagai produser.
2) Penggunaan
unsur yang berlebihan atau mubazir
Koran
Tribun edisi 18 September 2014 halaman 19, yaitu:
Bentuk Tidak Baku
(1) Saat
ini kita juga tengah bersiap-siap untuk ikut dalam gathering nasional
yang digelar Musang lover Indonesia di Jakarta pada 1-2 November mendatang.
Analisis
Kata-kata yang dicetak miring pada
kalimat di atas merupakan penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir. Karena
dalam sebuah kalimat tidak hemat atau bisa disebut pemborosan kata.
Oleh
karena itu, yang digunakan salah satu saja agar tidak mubazir. Lalu, terdapat
juga pencampuran bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Seharusnya istilah asing
tersebut dganti dengan bahasa Indonesia, supaya tidak menyulitkan orang lain
dalam membacanya. Jadi, Perbaikannya dapat diungkapkan seperti berikut:
Bentuk Baku
(1) a.
Saat ini kita juga bersiap-siap untuk ikut dalam pertemuan nasional yang digelar Musang lover
Indonesia di Jakarta
pada 1-2 November mendatang.
b.
Saat ini kita tengah bersiap-siap untuk ikut dalam gathering nasional
yang digelar Musang lover Indonesia di Jakarta pada 1-2 November mendatang.
2)
Penggunaan Istilah Asing
Koran Tribun edisi
Kamis, 18 September 2014 halaman 4, 5, yaitu:
Bentuk
Tidak Baku
(1)
Jamin ketersediaan
sparepart.
Analisis:
Kalimat di atas belum tentu dapat
dipahami oleh orang yang berpendidikan rendah karena pada kalimat-kalimat
tersebut terdapat istilah bahasa asing yang tidak dipahami. Akan lain halnya
jika istilah asing yang dicetak miring pada kalimat di atas diganti dengan
istilah bahasa Indonesia. Istilah sparepart
diganti dengan suku cadang.
(2)
Kuasai segmen sport.
Analisis
Kalimat di atas belum tentu dapat
dipahami oleh orang yang berpendidikan rendah karena pada kalimat-kalimat
tersebut terdapat istilah bahasa asing yang tidak dipahami. Akan lain halnya
jika istilah asing yang dicetak miring pada masing-masing kalimat di atas
diganti dengan istilah bahasa Indonesia. Istilah sport diganti dengan olahraga.
Sehingga kalimat-kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:
Bentuk Baku
(1)
Jamin
ketersediaan suku cadang.
(2)
Kuasai segmen olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawati, Nanik. 2010. Analsisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori
dan
Praktik. Cetakan Kedua.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar