Rabu, 19 November 2014

Tugas 4: Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik pada Blogger Mahasiswa Satu Kelas


Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik pada Blogger Mahasiswa Satu Kelas

Ada beberapa kesalahan dalam analisis berbahasa tataran semantik pada blogger mahasiswa satu kelas yang saya temukan pada blog Suci Arvia Niti Alam dengan judul “Mutiara Islami” yaitu sebagai berikut:
1.      Kesalahan karena Pasangan yang seasal
1)      Penggunaan kata menempa dan menimpa






Bentuk Tidak Baku
(1) “Saat ujian terus menempa

Analisis:
Pengertian kata menempa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1432) adalah memukul-mukul (besi) dan sebagainya untuk dibuat perkakas, seperti pisau; menggembleng; membuat (pisau, keris) dan sebagainya; mencetak (batu bata) dan sebagainy; membentuk; mendidik dan melatih. Kemudian kata menimpa dalam KBBI (2008:1465) artinya jatuh menindih (mengenai) sesuatu; menjatuhi atau mengenai; memukul mengenakan senjata kepada, mencuri; menyerobot. Berdasarkan perbedaan makna kedua kata tersebut, maka dapat memperbaiki kalimat berikut.
Bentuk Baku
(1) “Saat ujian terus menimpa

2)      Penggunaan kata shabar dan sabar






Bentuk Tidak Baku
(1) Mohonlah pertolongan dengan shabar dan shalat.

Analisis:
       Arti Kata Shabar menurut Al Qur'an adalah menahan diri atas segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap Ridha Allah (wordpress.com/2008/04/03/shabar-menurut-al-quran), sedangkan kata sabar berarti tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah; tenang (KBBI, 2008:1196). Penggunaan kata shabar di atas tidak tepat. Kata yang dicetak miring pada kalimat di atas merupakan penggunaan yang tidak tepat. Jadi, penggunaan kata yang tepat dan sesuai yaitu kata sabar bukanlah shabar. Seharusnya diperbaiki menjadi kalimat berikut ini.
Bentuk Baku
(1) Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat.

2.      Kesalahan karena Pasangan yang Terancukan
3)      Penggunaan kata terhenti dan berhenti




Bentuk Tidak Baku
(1) Jangan terhenti karena satu penghalang

Analisis:
       Kata terhenti berarti tidak berjalan (berputar, bergerak, dan sebagainya) lagi, tidak berlanjut, tertahan, terputus, sedangkan kata berhenti berarti tidak bergerak (berjalan, bekerja, dan sebagainya) lagi, tidak meneruskan lagi, berakhir, selesai, tamat, mengaso, beristirahat, berjeda, meletakkan jabatan, pekerjaan dan sebagainya) (KBBI, 2008:492). Penggunaan kata terhenti di atas tidak tepat. Kata yang dicetak miring pada kalimat di atas merupakan penggunaan yang tidak tepat. Jadi, penggunaan kata yang tepat dan sesuai yaitu kata berhenti bukanlah terhenti. Seharusnya diperbaiki menjadi kalimat berikut ini.
Bentuk  Baku
(1) Jangan berhenti karena satu penghalang.






DAFTAR PUSTAKA

http://suciarvianitialam.blogspot.com/2014/02/mutiara-islami.html
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: 
                 PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Cetakan
                 Kedua. Surakarta: Yuma Pustaka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar