Kamis, 20 Maret 2014
Minggu, 02 Maret 2014
Tugas Adverbia Bahasa Jawa
Nama : Eka Nurvita Sari
NPM : 126210716
Kelas : 4C
Tugas : Morfologi Bahasa Indonesia Lanjut
Contoh adverbia bahasa Jawa
Advrbia adalah Kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain.
Berikiut ini contoh adverbia.
1. Kembang neng taman kuwi indah banget (bunga di taman itu sangat indah).
2. Dekne kabeh hampir wae tibo (mereka hampir saja terjatuh).
3. Kerjone saben dino dolanan wae (kerjanya setiap hari bermain saja).
Kata banget, hampir, dan nuli termasuk adverbia yang berupa kata dasar.
4. Sakjane kami ora ngerti karo hal kuwi. (sesungguhnya kami tidak tahu akan hal itu).
5. Sabenere aku ora seneng karo dheweke. (sebenarnya saya tidak senang dengan dia).
6. Aku njaluk dekne kabeh teko sacepete (saya meminta mereka datang secepatnya).
Kata sakjane, sabenere, dan sacepete termasuk ke dalam adverbia yang berupa kata berafiks.
7. Kowe ojo pisan-pisan melanggar aturan (anda jangan sekali-sekali melanggar aturan).
8. kowe ojo kerep-kerep lek-lekan (kamu jangan sering-sering begadang).
9. Sepinter-pinter bajing melompat mesti tibo juga (Sepandai-pandai tupai melompat pasti jatuh juga).
10. Saabot-abot moto memandang, abot juga pundak mikul (seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul)
Kata pisan-pisan, kerep-kerep, mugo-mugo, sepinter-pinter, dan saabot-abot termasuk ke dalam adverbia yang berupa kata ulang.
11. Kerep kami isih eling dheweke (acapkali kami masih teringat dia).
12. Mung wae awake dhewe kudu luwih waspada (hanya saja kita harus lebih waspada).
13. Kami meh nuli mangan bareng (kami hampir selalu makan bersama).
14. Tono mung menghambur-hamburke dhuwit wae (Tono hanya menghambur-hamburkan uang saja).
15. Dadi wong ojo mung memetingkan awak dhewe wae (menjadi orang jangan hanya mementingkan diri sendiri saja).
Kata kerep, mung wae, dan meh nuli itu termasuk adverbia yang berdampingan. Sedangkan mung...wae, dan ojo...wae termasuk adverbia yang tidak berdampingan.
16. Dheweke mung ngancani aku menyang pasar (dia hanya menemani saya ke pasar).
17. Kembang kuwi becik banget (bunga itu sangat indah).
18. Ayu pisan prawan kuwi (cantik sekali gadis itu).
19. Ayu nian bojomu kuwi (cantik nian istrimu itu).
20. Larang banget rego kelambi kuwi (mahal amat harga baju itu).
21. Mbakyuku cepet lungo nyang Singapura (kakakku segera pergi ke Singapura).
22. Aku yakin dudu dheweke wae sing bisa (Saya yakin bukan dia saja yang bisa).
Kata mung, dan banget termasuk ke dalam adverbia yang mendahului kata yang diterangkan. Kata pisan dan nian termasuk adverbia yang mengikuti kata yang terangkan. Kata amat dan segera termasuk ke dalam adverbia yang mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan. Kata dudu-wae termasuk adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan.
23. Dheweke sing paling enom umure neng antara awake dhewe (dialah yang paling muda usianya di antara kita).
24. Masakan embok iki kurang uyah (masakan ibu ini kurang garam). Kata paling dan kurang termasuk adverbia kualitatif.
25. Murite kiro-kiro seket uwong (muridnya kira-kira lima puluh orang).
26. Opahku cukup kanggo mangan seminggu (gajiku cukup untuk makan seminggu).
Kata kiro-kiro dan cukup termasuk adverbia kuantitatif.
27. Rina mung lungo sedhelo menyang Jakarta (Rina hanya pergi sebentar ke Jakarta).
28. Kami sekedar mampir neng hotel (dia sekadar singgah di hotel).
Kata mung dan sekedar termasuk adverbia limitatif.
29. Aku kerep mangan neng restoran (saya sering makan di restoran).
30. Toni arang mlebu sekolah (Toni jarang masuk sekolah). Kata kerep dan arang termasuk adverbia frekuentif.
31. Kami arep cepet teko menyang pesta kuwi (kami akan segera datang ke acara pesta itu). 3
2. Aku lagek balek soko njowo (saya baru pulang dari Jawa).
Kata cepet dan lagek termasuk adverbia kewaktuan. 33. Alon-alon dheweke arep mateni aku (pelan-pelan dia akan membunuhku).
34. Dheweke meneng-meneng meloni aku soko buri (dia diam-diam mengikutiku dari belakang). Kata alon-alon dan meneng-meneg
termasuk adverbia kecaraan.
35. Sopo ngomong dheweke galak, justru dheweke sing nuli nulung aku (siapa bilang dia jahat, justru dia yang selalu menolongku). 36. Ojo meneh ngenehi dhuwit emboke, dheweke malahan njaluk dhuwit marang emboke (Jangankan memberi uang ibunya, dia malahan
minta uang kepada ibunya).
Kata justru dan malahan termasuk adverbia konstratif.
37. Kabeh makhluk urip mesti arep mati (semua makhluk hidup pasti akan mati).
38. Niscaya Allah marang wong-wong sing bertobat. (Niscaya Allah kepada orang-orang yang bertobat).
Kata mesti dan niscaya termasuk adverbia keniscayaan.
39. a. Kami lungo mlaku-mlaku nyang kebon binatang. Kami lungo nyang Labersa (kami pergi jalan-jalan ke kebun binatang. Kami
pergi ke Labersa).
b. Kami lungo mlaku-mlaku nyang kebon binatang. Sawis kuwi, kami lungo nyang Labersa (kami pergi jalan-jalan ke kebun
binatang. Sesudah itu, kami pergi ke Labersa).
40. a. Banjir wes mulai surut. Awake dhewe kudu tetap waspodo (banjir sudah mulai surut. Kita harus tetap waspada).
b. Banjir wes mulai surut. Ning, awake dhewe kudu tetap waspodo (banjir sudah mulai surut. Akan tetapi, kita harus tetap
waspada).
Kata sawis kuwi dan ning termasuk adverbia konjungtif.
41. Alkisah, ono wong embok enom sing wis ndino-dino ora mangan, nganti awake tambah gering wae (alkisah, ada seorang ibu muda
yang sudah berhari-hari tidak makan, hingga tubuhnya semakin kurus saja).
42. Arkian, sakwise teko nang keesokan dinane, mula baginda pun mangka karo samubarang menteri hulubalangnya diiringne soko
rakyat sisan (Arkian setelah datanglah pada keesokan harinya, maka baginda pun berangkatlah dengan segala menteri
hulubalangnya diiringkan oleh rakyat sekalian).
Kata alkisah dan arkian termasuk adverbia wacana.
43. Tau-tau Rita nagih utang (tahu-tahu rita menagih hutang).
44. Pakde arep teko nyang Pekanbaru karo-kiro sesuk (Pakde akan datang ke Pekanbaru kira-kira besok).
Kata tahu-tahu dan kira-kira termasuk adverbia deverbal.
45. Meneng-meneng aku dhemen karo Firman (Diam-diam saya suka dengan Firman).
46. Sebaike awake dhewe mangkat saiki (sebaiknya kita berangkat sekarang).
Kata meneng-meneng dan sebaike termasuk adverbia deadjektifal.
47. Tanpo didugo rupane dheweke ndhemeni aku (tanpa diduga rupanya dia menyukai saya).
48. Rino teko nyang omahku bengi-bengi (Rino datang ke rumahku malam-malam).
Kata rupane dan bengi-bengi termasuk adverbia denominal.
49. Sethithik-sethithik nggugat karo emboke (sedikit-sedikit mengadu dengan ibunya).
50. Kalau tandhang gawe ojo separo-separo (kalau bekerja jangan setengah-setengah).
Kata sethithik-sethithik dan separo-separo termasuk adverbia denumeral.
NPM : 126210716
Kelas : 4C
Tugas : Morfologi Bahasa Indonesia Lanjut
Contoh adverbia bahasa Jawa
Advrbia adalah Kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain.
Berikiut ini contoh adverbia.
1. Kembang neng taman kuwi indah banget (bunga di taman itu sangat indah).
2. Dekne kabeh hampir wae tibo (mereka hampir saja terjatuh).
3. Kerjone saben dino dolanan wae (kerjanya setiap hari bermain saja).
Kata banget, hampir, dan nuli termasuk adverbia yang berupa kata dasar.
4. Sakjane kami ora ngerti karo hal kuwi. (sesungguhnya kami tidak tahu akan hal itu).
5. Sabenere aku ora seneng karo dheweke. (sebenarnya saya tidak senang dengan dia).
6. Aku njaluk dekne kabeh teko sacepete (saya meminta mereka datang secepatnya).
Kata sakjane, sabenere, dan sacepete termasuk ke dalam adverbia yang berupa kata berafiks.
7. Kowe ojo pisan-pisan melanggar aturan (anda jangan sekali-sekali melanggar aturan).
8. kowe ojo kerep-kerep lek-lekan (kamu jangan sering-sering begadang).
9. Sepinter-pinter bajing melompat mesti tibo juga (Sepandai-pandai tupai melompat pasti jatuh juga).
10. Saabot-abot moto memandang, abot juga pundak mikul (seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul)
Kata pisan-pisan, kerep-kerep, mugo-mugo, sepinter-pinter, dan saabot-abot termasuk ke dalam adverbia yang berupa kata ulang.
11. Kerep kami isih eling dheweke (acapkali kami masih teringat dia).
12. Mung wae awake dhewe kudu luwih waspada (hanya saja kita harus lebih waspada).
13. Kami meh nuli mangan bareng (kami hampir selalu makan bersama).
14. Tono mung menghambur-hamburke dhuwit wae (Tono hanya menghambur-hamburkan uang saja).
15. Dadi wong ojo mung memetingkan awak dhewe wae (menjadi orang jangan hanya mementingkan diri sendiri saja).
Kata kerep, mung wae, dan meh nuli itu termasuk adverbia yang berdampingan. Sedangkan mung...wae, dan ojo...wae termasuk adverbia yang tidak berdampingan.
16. Dheweke mung ngancani aku menyang pasar (dia hanya menemani saya ke pasar).
17. Kembang kuwi becik banget (bunga itu sangat indah).
18. Ayu pisan prawan kuwi (cantik sekali gadis itu).
19. Ayu nian bojomu kuwi (cantik nian istrimu itu).
20. Larang banget rego kelambi kuwi (mahal amat harga baju itu).
21. Mbakyuku cepet lungo nyang Singapura (kakakku segera pergi ke Singapura).
22. Aku yakin dudu dheweke wae sing bisa (Saya yakin bukan dia saja yang bisa).
Kata mung, dan banget termasuk ke dalam adverbia yang mendahului kata yang diterangkan. Kata pisan dan nian termasuk adverbia yang mengikuti kata yang terangkan. Kata amat dan segera termasuk ke dalam adverbia yang mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan. Kata dudu-wae termasuk adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan.
23. Dheweke sing paling enom umure neng antara awake dhewe (dialah yang paling muda usianya di antara kita).
24. Masakan embok iki kurang uyah (masakan ibu ini kurang garam). Kata paling dan kurang termasuk adverbia kualitatif.
25. Murite kiro-kiro seket uwong (muridnya kira-kira lima puluh orang).
26. Opahku cukup kanggo mangan seminggu (gajiku cukup untuk makan seminggu).
Kata kiro-kiro dan cukup termasuk adverbia kuantitatif.
27. Rina mung lungo sedhelo menyang Jakarta (Rina hanya pergi sebentar ke Jakarta).
28. Kami sekedar mampir neng hotel (dia sekadar singgah di hotel).
Kata mung dan sekedar termasuk adverbia limitatif.
29. Aku kerep mangan neng restoran (saya sering makan di restoran).
30. Toni arang mlebu sekolah (Toni jarang masuk sekolah). Kata kerep dan arang termasuk adverbia frekuentif.
31. Kami arep cepet teko menyang pesta kuwi (kami akan segera datang ke acara pesta itu). 3
2. Aku lagek balek soko njowo (saya baru pulang dari Jawa).
Kata cepet dan lagek termasuk adverbia kewaktuan. 33. Alon-alon dheweke arep mateni aku (pelan-pelan dia akan membunuhku).
34. Dheweke meneng-meneng meloni aku soko buri (dia diam-diam mengikutiku dari belakang). Kata alon-alon dan meneng-meneg
termasuk adverbia kecaraan.
35. Sopo ngomong dheweke galak, justru dheweke sing nuli nulung aku (siapa bilang dia jahat, justru dia yang selalu menolongku). 36. Ojo meneh ngenehi dhuwit emboke, dheweke malahan njaluk dhuwit marang emboke (Jangankan memberi uang ibunya, dia malahan
minta uang kepada ibunya).
Kata justru dan malahan termasuk adverbia konstratif.
37. Kabeh makhluk urip mesti arep mati (semua makhluk hidup pasti akan mati).
38. Niscaya Allah marang wong-wong sing bertobat. (Niscaya Allah kepada orang-orang yang bertobat).
Kata mesti dan niscaya termasuk adverbia keniscayaan.
39. a. Kami lungo mlaku-mlaku nyang kebon binatang. Kami lungo nyang Labersa (kami pergi jalan-jalan ke kebun binatang. Kami
pergi ke Labersa).
b. Kami lungo mlaku-mlaku nyang kebon binatang. Sawis kuwi, kami lungo nyang Labersa (kami pergi jalan-jalan ke kebun
binatang. Sesudah itu, kami pergi ke Labersa).
40. a. Banjir wes mulai surut. Awake dhewe kudu tetap waspodo (banjir sudah mulai surut. Kita harus tetap waspada).
b. Banjir wes mulai surut. Ning, awake dhewe kudu tetap waspodo (banjir sudah mulai surut. Akan tetapi, kita harus tetap
waspada).
Kata sawis kuwi dan ning termasuk adverbia konjungtif.
41. Alkisah, ono wong embok enom sing wis ndino-dino ora mangan, nganti awake tambah gering wae (alkisah, ada seorang ibu muda
yang sudah berhari-hari tidak makan, hingga tubuhnya semakin kurus saja).
42. Arkian, sakwise teko nang keesokan dinane, mula baginda pun mangka karo samubarang menteri hulubalangnya diiringne soko
rakyat sisan (Arkian setelah datanglah pada keesokan harinya, maka baginda pun berangkatlah dengan segala menteri
hulubalangnya diiringkan oleh rakyat sekalian).
Kata alkisah dan arkian termasuk adverbia wacana.
43. Tau-tau Rita nagih utang (tahu-tahu rita menagih hutang).
44. Pakde arep teko nyang Pekanbaru karo-kiro sesuk (Pakde akan datang ke Pekanbaru kira-kira besok).
Kata tahu-tahu dan kira-kira termasuk adverbia deverbal.
45. Meneng-meneng aku dhemen karo Firman (Diam-diam saya suka dengan Firman).
46. Sebaike awake dhewe mangkat saiki (sebaiknya kita berangkat sekarang).
Kata meneng-meneng dan sebaike termasuk adverbia deadjektifal.
47. Tanpo didugo rupane dheweke ndhemeni aku (tanpa diduga rupanya dia menyukai saya).
48. Rino teko nyang omahku bengi-bengi (Rino datang ke rumahku malam-malam).
Kata rupane dan bengi-bengi termasuk adverbia denominal.
49. Sethithik-sethithik nggugat karo emboke (sedikit-sedikit mengadu dengan ibunya).
50. Kalau tandhang gawe ojo separo-separo (kalau bekerja jangan setengah-setengah).
Kata sethithik-sethithik dan separo-separo termasuk adverbia denumeral.
Langganan:
Postingan (Atom)